DRAMA UNTUK 11 ORANG ( KEONG MAS )
TUGAS
B. INDONESIA
“
Drama Kisah Keong Mas “
Tugas V
Kelompok 2
Anggota :
v
Restiani
v
Putri A
v
Nina S
v
Mirnasari
v
Risma
v
M. Syam
v
M. Farid
v
M. Arifin
v
M. Muhaimin
v
Samsu
v
M. Misbah
v
Mamay T
SMP NEGERI 3 MANDE
SINOPSIS
KEONG EMAS
Pada zaman dahulu di kerajaan Daha,
hiduplah seorang raja yang bernama Raja Kertamarta. Ia memiliki dua orang putri
yang bernama Candra Kirana dan Galuh Ajeng. Suatu hari raja ingin menjodohkan
Candra Kirana dengan Raden Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan, namun Galuh
Ajeng tidak setuju. Dengan rencananya, dia berhasil mengusir kirana keluar dari
istana dan dengan bantuan ibunya, Dewi Sekar. Mereka meminta penyihir
mengutuk Kirana menjadi Keong Mas.
Namun, dengan kegigihan Raden Inu, Kirana dapat kembali ke Istana dan kutukan
tersebut hilang. Rencana pernikahan mereka pun berlangsung meriah dan mereka
hidup bahagia.
KEONG EMAS
Pemeran
sebagai Raden Inu Kertapati
sebagai Candra Kirana
sebagai Galuh Ajeng
sebagai
Dewi Sekar
sebagai Raja Kertamarta
sebagai Penyihir
sebagai Ratu Kahuripan
sebagai Permaisuri Kahuripan
sebagai Pengawal Kerajaan
Kahuripan
sebagai Nenek
sebagai Nenek Pengemis
sebagai Narator
Setelah tahu bahwa Candra Kirana lah yang akan dijodohkan
dengan Raden Inu Kertapati, Galuh Ajeng dan Dewi Sekar membuat sebuah rencana
untuk menggagalkan pernikahan tersebut.
Galuh :
“ Ayah, ayah dimana? Ada yang ingin aku bicarakan!!”
Raja :
“ Ada apa putriku?”
Galuh :
“ Ini tentang Candra Kirana, Ayah. ( Pura-pura panik)
Raja : “ Ada apa dengannya?”
Galuh :
“ Dia…dia ternyata selama ini menjalin hubungan dekat dengan salah satu
pengawal kita, Yah…!”
pengawal kita, Yah…!”
Raja : “Tidak mungkin. Candra Kirana, tidak mungkin
melakukan perbuatan
serendah itu. Kau pasti iri karena Candra Kirana yang aku jodohkan dengan
Raden Inu.”
serendah itu. Kau pasti iri karena Candra Kirana yang aku jodohkan dengan
Raden Inu.”
Dewi Sekar : “Tapi, aku memang pernah melihatnya berduaan dengan pengawal
itu,
Kanda. Dinda pernah melihat mereka bermesrahan di taman. Percayalah....
Kanda. Dinda pernah melihat mereka bermesrahan di taman. Percayalah....
Galuh : “ Iya Ayah. Aku juga mempunyai buktinya. Ini, aku
menemukan surat cinta
yang ditulis oleh Kirana untuk pengawal itu di kamarnya!
yang ditulis oleh Kirana untuk pengawal itu di kamarnya!
Raja : Mana ......( Membaca surat itu dan murka) “ APA!?
Dasar gadis nakal, anak
tak tahu diri! Sudah mau menikah malah bercinta dengan pengawal kurang
ajar itu!”
tak tahu diri! Sudah mau menikah malah bercinta dengan pengawal kurang
ajar itu!”
Permaisuri : “ Kanda, sabar …sabar…” ( Menenangkan dan diam-diam dia
tersenyum
sinis)
sinis)
Raja : “ Kirana!! Kirana!!!”
Kirana :
“ Ada apa , yah?”
Raja : “ Ada apa, kamu bilang!? Baca ini!!” (
Melempar surat itu ke muka Kirana)
“ Berani sekali kamu, yaa…!!”
“ Berani sekali kamu, yaa…!!”
Kirana :
( Membaca surat itu dan menggelengkan kepalanya dengan panik) “ Oh, ini
fitnah ayah! Aku tidak pernah melakukannya! Tolong , percaya padaku!”
(menyembah)
fitnah ayah! Aku tidak pernah melakukannya! Tolong , percaya padaku!”
(menyembah)
Raja : “ Cukup!! Keluar kamu dari istana ini!
Keluar!! Kamu dengan pengawal
brengsek itu, keluar!!!”
brengsek itu, keluar!!!”
Kirana :
( Menangis) “ Tapi, Ayah…”
Raja : “
KELUAR!!!” (bingung karena kerajaan Kahuripan akan segera datang
untuk menentukan tanggal pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu).
Hmm.... bagaimana ini dinda? Kanda bingung, bagaimana kita
menjelaskan ini semua kepada Kerajaan Kahuripan? Padahal kanda sudah
berjanji untuk menikahkan Candra Kirana dengan Raden Inu.
untuk menentukan tanggal pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu).
Hmm.... bagaimana ini dinda? Kanda bingung, bagaimana kita
menjelaskan ini semua kepada Kerajaan Kahuripan? Padahal kanda sudah
berjanji untuk menikahkan Candra Kirana dengan Raden Inu.
Dewi Sekar : tenang... tenang saja kanda, bagaimana kalau Galuh Ajeng saja
yang
menggantikan Kirana menjadi calon istri Raden Inu. Sepertinya, dia memang
cocok dengan Raden Inu.
menggantikan Kirana menjadi calon istri Raden Inu. Sepertinya, dia memang
cocok dengan Raden Inu.
Raja :
(mengangguk) ide yang bagus juga dinda, tapi bagaimana kanda
menjelaskannya kepada Ratu Kahuripan?
menjelaskannya kepada Ratu Kahuripan?
Dewi Sekar : Hmm... tenang itu menjadi urusan dinda...
Raja :
Baiklah, esok kanda juga akan berusaha menjelaskan ini semua kepada Ratu
Kahuripan. Hmm... ya sudah lah.. kanda lelah, kanda mau istirahat dulu !
(Raja Keluar)
Kahuripan. Hmm... ya sudah lah.. kanda lelah, kanda mau istirahat dulu !
(Raja Keluar)
Dewi Sekar : hem.. bagaimana putriku? Rencana kita berhasil bukan?
Galuh Ajeng : iya bunda, rencana bunda memang luar biasa.... hahaha
Dua hari kemudian Kerajaan Kahuripan
datang ke Kerajaan Daha untuk membicarakan tanggal pernikahan Candra Kirana dan
Raden Inu.
Ratu Kahuripan : “Bagaimana keadaan kerajaan Daha,
Raja Kertamarta? Sepanjang
perjalanan aku melihat penduduk begitu makmur.”
perjalanan aku melihat penduduk begitu makmur.”
Permaisuri Kahuripan: “Iya benar.
Sawah dan kebun sawit pun tampak subur terawat.”
Raja : “Ya seperti inilah keadaan kami.
Walaupun tidak sehebat dan
semakmur kerajaan Kahuripan, kami cukup bersyukur dengan yang
kami punya.”
semakmur kerajaan Kahuripan, kami cukup bersyukur dengan yang
kami punya.”
Ratu Kahuripan : “Ahhh, jangan merendah begitu.”
Hahaha (tertawa renyah)
Permaisuri Kahuripan : “Ouh iya,
dimana Candra Kirana? Sedari tadi tak ku lihat paras ayu
nya.
nya.
Raden Inu : “Iya dimana calon permaisuriku?” (melihat
kesekeliling istana)
Galuh Ajeng, Raja & Permaisuri
Daha : (Saling berpandangan)
Dewi Sekar : “Begini, sebenarnya berat bagi kami untuk
menjelaskan masalah ini.”
Raden Inu : “Apa yang sebenarnya terjadi dengan Kirana?”
(tidak sabar)
Dewi Sekar : “Candra Kirana telah melakukan kesalahan yang
memalukan.”
Raden Inu : “Kesalahan? Kesalahan apa?”
Galuh Ajeng : “ Dia telah menjalin hubungan terlarang dengan
salah seorang
pengawal istana. Dan dia telah diusir dari sini.”
pengawal istana. Dan dia telah diusir dari sini.”
Raden Inu : (Berdiri). “Tidak mungkin. Candra Kirana bukan
gadis seperti itu!”
Galuh Ajeng : “Tapi ini kenyataan. Bacalah surat ini.”
Raden Inu : (Membaca surat)
Galuh Ajeng : (Medekati Raden Inu, dan memegang lengannya).
“Candra Kirana
tidak pantas bersanding dengan pangeran, dia telah memalukan nama
kerajaan. Raden Inu pasti mendapatkan permaisuri yang lebih baik
darinya.”
tidak pantas bersanding dengan pangeran, dia telah memalukan nama
kerajaan. Raden Inu pasti mendapatkan permaisuri yang lebih baik
darinya.”
Raden Inu : (Menghempaskan tangan Galuh). “Tidak. Aku tetap
tidak percaya.
Aku akan mencari Candra Kirana.”
Aku akan mencari Candra Kirana.”
Galuh Ajeng : Kenapa harus mencari Kirana? Kan masih ada aku,
Raden Inu pasti
akan bahagia bila menikah dengan aku.
akan bahagia bila menikah dengan aku.
Raden Inu : Aku tidak mencintaimu, aku hanya mencintai
Kirana!
(Galuh Ajeng jengkel dengan
pernyataan Raden Inu dan dia berpura-pura sedih dengan menuju ke Dewi Sekar)
Raja :
Tapi ananda, saya sudah berjanji dengan almarhum Raja Kahuripan
untuk menjodohkan salah satu putri kami dengan kau Raden Inu.Dan
sekarang putri kami hanyalah Galuh Ajeng yang akan menjadi calon
permaisurimu.
untuk menjodohkan salah satu putri kami dengan kau Raden Inu.Dan
sekarang putri kami hanyalah Galuh Ajeng yang akan menjadi calon
permaisurimu.
Ratu :
Tidak, tidak bisa ! perjanjiannya adalah Raden Inu menikah dengan
Candra Kirana ! jika kamu menikahkan Galuh ajeng dengan raden
Inu, berarti kau telah melanggar perjanjian itu!!!!
Candra Kirana ! jika kamu menikahkan Galuh ajeng dengan raden
Inu, berarti kau telah melanggar perjanjian itu!!!!
Raja :
Tapi bagaimana lagi, keadaan kerajaan kami sudah seperti ini.... ya
sudah kami serahkan saja kepada Raden Inu untuk memilih Galuh
Ajeng atau tetap dengan Kirana.
sudah kami serahkan saja kepada Raden Inu untuk memilih Galuh
Ajeng atau tetap dengan Kirana.
Raden Inu : Maaf
baginda, saya hanya ingin menikah dengan Candra Kirana
bukan Galuh Ajeng. (mendekati kedua orang tuanya dan berlutut).
“Nenek, ibunda, ananda mohon restu pergi mencari Candra
Kirana. Ananda berjanji, akan membawa menantu terbaik ke
kerajaan Kahuripan.”
bukan Galuh Ajeng. (mendekati kedua orang tuanya dan berlutut).
“Nenek, ibunda, ananda mohon restu pergi mencari Candra
Kirana. Ananda berjanji, akan membawa menantu terbaik ke
kerajaan Kahuripan.”
Ratu Kahuripan : “Baik Nak. nenek percaya padamu.”
Permaisuri Kahuriapan : “Iya sayang.
Restu ibu selalu menyertaimu. Tapi ibu tidak mau
kamu pergi sendiri.”
kamu pergi sendiri.”
Raden Inu : “Baik Ibunda. Terima kasih.” (ijin kepada Raja
Kertamarta)“
Baginda, ananda mohon izin untuk mencari Kirana.”
Baginda, ananda mohon izin untuk mencari Kirana.”
Raja :
ya, baiklah terserah kamu saja.
Raden Inu : “Pengawal, ayo ikuti aku!” (beranjak
keluar)
keluar)
Karena merasa kecewa dengan kerajaan
Daha, Ratu kahuripan pun pulang kembali ke kerajaan.
Ratu Kahuripan : (berdiri) Raja, kami sangat kecewa
dengan kejadian ini. Ini
merupakan suatu penghinaan bagi kerajaan kami. (mengajak pulang
Permaisuri Kahuripan) Ayo... kita kembali ke Istana.
merupakan suatu penghinaan bagi kerajaan kami. (mengajak pulang
Permaisuri Kahuripan) Ayo... kita kembali ke Istana.
Raja :
Bukan maksud kami seperti itu Ratu....(terpotong karena Ratu
Kahuripan telah pergi meninggalkan Kerajaan). Hehh... bagaimana
ini ? Kanda sudah mengecewakaan kerajaan Kahuripan. Urus
putrimu, kanda sudah lelah ! (keluar)
Kahuripan telah pergi meninggalkan Kerajaan). Hehh... bagaimana
ini ? Kanda sudah mengecewakaan kerajaan Kahuripan. Urus
putrimu, kanda sudah lelah ! (keluar)
Setelah semua meninggalkan ruang
pertemuan, tinggallah Dewi Sekar dan Galuh Ajeng yang kembali merencanakan agar
Kirana tidak dapat bertemu dengan Raden Inu untuk selamanya.
Dewi Sekar : hahaha.. bagaimana putriku, rencana yang kita buat
telah berhasil kita
jalankan bukan? (sinis) sekarang Candra Kirana tidak akan bisa
bertunangan dengan Raden Inu !
jalankan bukan? (sinis) sekarang Candra Kirana tidak akan bisa
bertunangan dengan Raden Inu !
Galuh : iya bunda, rencana bunda memang luar
biasa, tapi bunda.... Raden
Inu saat ini sedang pergi mencari Kirana, lalu bagaimana jika dia
menemukannya?
Inu saat ini sedang pergi mencari Kirana, lalu bagaimana jika dia
menemukannya?
Dewi Sekar : tenang saja galuh.... setelah ini kita akan pergi
menemui nenek sihir
terhebat di negri ini dan memintanya untuk mengutuk Kirana menjadi
sesuatu yang menjijikan dan dijauhkan dari Raden Inu. Hahaha....
terhebat di negri ini dan memintanya untuk mengutuk Kirana menjadi
sesuatu yang menjijikan dan dijauhkan dari Raden Inu. Hahaha....
Galuh : Hahaha... ide cemerlang bunda, dengan
begitu Raden Inu tidak akan
pernah bisa bertemu dengan Kirana !
pernah bisa bertemu dengan Kirana !
Dengan raut wajah yang sedih, Kirana
pergi ke tempat yang sunyi. Disana dia bertemu si Penyihir.
Penyihir
: “Candra Kirana! Hwahahahaha 2 X !! Apa kabarmu, Hah Kirana? “
Hwahahaha…”
Kirana : (terkejut) “ Siapa kamu? Kenapa kamu sangat buruk rupa?”
Penyihir : “ Diam! Aku ke sini untuk menyihirmu menjadi keong!!
Hwahahaha…”
Kirana : (terkejut) “ Siapa kamu? Kenapa kamu sangat buruk rupa?”
Penyihir : “ Diam! Aku ke sini untuk menyihirmu menjadi keong!!
Kirana
: “ Kenapa kamu ingin menyihirku? Apa salahku?”
Penyihir
: “ Saudaramu yang menyuruhku untuk menyihirmu.”
Kirana : “ Galuh? Tidak mungkin, kau pasti berbohong !”
Penyihir : “ Untuk apa aku berbohong, itulah kenyataannya.”
Kirana : “ Galuh? Tidak mungkin, kau pasti berbohong !”
Penyihir : “ Untuk apa aku berbohong, itulah kenyataannya.”
Kirana
: “ Tapi kenapa Galuh melakukan itu?”
Penyihir
: “ Sudah ! jangan banyak omong ! terima saja nasibmu ! hahahaha.” (
mengucapkan mantra untuk menyihir Kirana menjadi Keong)
Hong wila heng hong paku bumi tak encepno nang njero bumi
jadilah Keong !
Kirana : “ AAAAA!!!!” ( Berubah jadi keong emas)
Penyihir : “ Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan menjadi manusia pada waktu
malam hari, tapi bila menjelang siang, kamu akan kembali menjadi
keong!! Kutukan ini akan berakhir bila kamu bertemu dengan
Raden Inu!! Hwahahaha 2X…!!!”
mengucapkan mantra untuk menyihir Kirana menjadi Keong)
Hong wila heng hong paku bumi tak encepno nang njero bumi
jadilah Keong !
Kirana : “ AAAAA!!!!” ( Berubah jadi keong emas)
Penyihir : “ Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan menjadi manusia pada waktu
malam hari, tapi bila menjelang siang, kamu akan kembali menjadi
keong!! Kutukan ini akan berakhir bila kamu bertemu dengan
Raden Inu!! Hwahahaha 2X…!!!”
Raden Inu dan pengawalnya berjalan
menyusuri hutan untuk mencari Candra Kirana. Tiba-tiba datanglah seekor burung
gagak yang dapat berbicara dan menunjukkan jalan ke mana Candra Kirana berada.
Namun semua itu hanya petunjuk sesat, karena burung gagak tersebut adalah jelmaan
dari nenek sihir.
Pengawal : Raden, raden. Burung gagak sedang mengitari
kita. Jangan-jangan ini
pertanda buruk.
pertanda buruk.
Raden : ah... itu mungkin hanya perasaanmu saja.
Pengawal : tapi raden, burung gagak itu semakin
mendekat....
Burung Gagak : kwakk... hai anak muda..
Raden Inu : (kaget) siapa kau?
Pengawal : kita harus berhati-hati Raden. Sepertinya dia
makhluk jadi-jadian.
Burung
Gagak :
“ Tenang anak muda, aku akan menunjukkan arah ke Desa Dadapan,
di sana kamu akan bertemu dengan Candra Kirana.”
di sana kamu akan bertemu dengan Candra Kirana.”
Raden
Inu
: “ Darimana kau tahu tujuan perjalananku? Siapa kau sebenarnya?”
Burung Gagak : “ Kau tidak perlu tahu siapa aku, ikuti saja petunjuk yang kuberikan.”
Raden Inu : “ Baiklah, terima kasih atas pertolonganmu.”
Burung Gagak : “ Kau tidak perlu tahu siapa aku, ikuti saja petunjuk yang kuberikan.”
Raden Inu : “ Baiklah, terima kasih atas pertolonganmu.”
Burung Gagak : (Burung gagak pergi dari hadapan Raden Inu)
Kwak.....kwak ....
Pengawal : “Raden, apa kita akan mempercayai gagak aneh
itu?”
Raden Inu : “Hmmm, sebenarnya aku juga ragu. Tapi,
sepertinya burung gagak
itu tidak berniat jahat. Jikalau mau berbuat jahat, apa untungnya
bagi dia ?”
itu tidak berniat jahat. Jikalau mau berbuat jahat, apa untungnya
bagi dia ?”
Pengawal : “Ya sudah. Jika menurut raden seperti itu.
Mari kita lanjutkan
perjalanan”.
perjalanan”.
Setelah berjalan cukup jauh
mengikuti petunjuk arah dari burung gagak, Raden Inu tidak juga menemukan Desa
Dadapan. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang nenek yang sedang kelaparan, diberinya nenek itu
makan. Ternyata nenek adalah orang sakti yang baik Ia menolong Raden Inu dari
burung gagak itu.
Nenek : Tolong... tolong... siapa pun saja
tolonglah saya .......
Pengawal : “Coba lihatlah Raden. Sepertinya di depan dana
ada seseorang.”
Raden Inu : “Ahh, iya. Benar.”
Nenek
: “ Tolonglah nak, sudah beberapa hari nenek tidak makan.”
Pengawal : Raden sepertinya kita masih memiliki bekal
perjalanan.
Raden Inu : oh iya, mana................ini nek, ada sedikit
makanan.”
Nenek
: “ Terima kasih anak muda. Apakah kau sedang mencari Kirana?
Janganlah kau mengikuti petunjuk yang diberikan burung gagak
itu, dia sebenarnya adalah jelmaan nenek sihir, dia memberikan
arah yang salah padamu.”
Janganlah kau mengikuti petunjuk yang diberikan burung gagak
itu, dia sebenarnya adalah jelmaan nenek sihir, dia memberikan
arah yang salah padamu.”
Raden
Inu
: “ Lalu apa yang harus kita lakukan nek?”
Nenek
: “ Berjalanlah terus sampai kau menemukan sebuah sungai. Ikutilah
aliran sungai itu, di sana kalian akan menemukan Desa Dadapan.”
aliran sungai itu, di sana kalian akan menemukan Desa Dadapan.”
Raden
Inu
: “ Terima kasih nek, saya akan melanjutkan perjalanan ini.”
Nenek
: “ Pergilah anak muda, hati-hati dalam perjalananmu.”
Raden
Inu
: “ Baiklah nek.”
Terlihat seorang nenek sedang
berjalan pulang menuju gubuknya. Di tengah-tengah perjalanan ia menemukan
seekor keong yang berwarna emas. Dan dibawalah keong emas tersebut ke rumahnya
untuk di masak.
Nenek : ah.... seharian aku mencari ikan di
sungai tak satu pun aku dapatkan.
(berhenti sejenak dan melihat sekitar).. oh... apa itu ? oh ternyata
keong, wah besar sekali keong ini. Lebih baik aku bawa pulang saja
keong ini untuk makanku nanti.
(berhenti sejenak dan melihat sekitar).. oh... apa itu ? oh ternyata
keong, wah besar sekali keong ini. Lebih baik aku bawa pulang saja
keong ini untuk makanku nanti.
Setelah beberapa saat sampai lah
nenek di rumahnya, dan ditarulah keong mas itu di dalam kendi.
Nenek : sepertinya persediaan kayu bakar ku sudah
habis, aku akan pergi
sebentar untuk mencari kayu bakar.... tunggu di sini dulu y keong mas
cantik.. aku akan segera pulang.
sebentar untuk mencari kayu bakar.... tunggu di sini dulu y keong mas
cantik.. aku akan segera pulang.
Nenek pergi mencari kayu bakar.
Kirana
: “ Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi ‘kan ada seorang nenek
yang membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia
harus mencari ikan terlebih dahulu. Aku akan membuatkan makanan
untuknya.” (menyiapkan segala keperluan untuk memasak)
yang membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia
harus mencari ikan terlebih dahulu. Aku akan membuatkan makanan
untuknya.” (menyiapkan segala keperluan untuk memasak)
Tiba-tiba nenek datang dan terkejut.
Nenek
: “Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari mana asalmu?”
Kirana : ” tenang saja nek, aku Kirana. Aku adalah putri
kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir
utusan saudaraku, Galuh Ajeng”
Kirana : ” tenang saja nek, aku Kirana. Aku adalah putri
kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir
utusan saudaraku, Galuh Ajeng”
Nenek : Untuk apa dia melakukannya?
Kirana : Dia iri kepadaku karena aku akan
dinikahkan oleh raden inu nek.
Nenek : ( Merasa iba) “ kasihan sekali dirimu, Nak…Nenek tidak tahu
saudara macam apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu!
Tapi namanya manusia kalau sudah cemburu,…apapun dia lakukan!
Nenek : ( Merasa iba) “ kasihan sekali dirimu, Nak…Nenek tidak tahu
saudara macam apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu!
Tapi namanya manusia kalau sudah cemburu,…apapun dia lakukan!
Ya, sudah…sementara kamu
boleh tinggal di sini, Nak…”
Kirana : “ Terimakasih, Nek…”
Kirana : “ Terimakasih, Nek…”
Nenek : Mari nenek bantu kamu memasak...
(Candra Kirana dan Nenek akhirnya
memasak bersama)
Setelah mengikuti petunjukkan arah
yang diberikan nenek tersebut. Maka, sampailah Raden Inu dan Pengawalnya di
Desa Dadapan. Mereka menghampiri sebuah gubuk untuk meminta seteguk air.
Pengawal : Permisi.....
Nenek : kirana, coba kau lihat siapa yang datang.
Kirana
: “ Iya, sebentar…” ( membuka pintu)
Raden Inu : (Terkejut) “ Itukah kamu….Candra Kirana?”
Kirana : “ Raden Inu? Kenapa bisa ada di sini?”
Raden Inu : “ Ceritanya panjang.....
Raden Inu : (Terkejut) “ Itukah kamu….Candra Kirana?”
Kirana : “ Raden Inu? Kenapa bisa ada di sini?”
Raden Inu : “ Ceritanya panjang.....
Nenek
: “ Siapa, Kirana?”
Kirana : “ Mari masuk Raden. Oh, Nenek…kenalkan ini adalah Raden Inu
yang Kirana ceritakan waktu itu. Oh iya Raden, tadi apa yang ingin
Raden bicarakan denganku?
Kirana : “ Mari masuk Raden. Oh, Nenek…kenalkan ini adalah Raden Inu
yang Kirana ceritakan waktu itu. Oh iya Raden, tadi apa yang ingin
Raden bicarakan denganku?
Raden Inu : Begini Kirana, sudah berhari-hari aku mencarimu.
Ayahmu di
kerajaan sudah menunggumu. Dan sekarang mari kita kembali ke
kerajaan.
kerajaan sudah menunggumu. Dan sekarang mari kita kembali ke
kerajaan.
Kirana : Tapi, Kirana tidak tega meninggalkan Nenek
sendirian.”
Nenek : “ Tidak apa-apa, Kirana. Pulanglah, pasti kamu merindukan
keluargamu.
Raden Inu : “ Begini saja nek, nenek ikut saja tinggal bersama kami karena nenek
sudah berjasa menolong Kirana.”
Nenek : “ Tidak apa-apa, Kirana. Pulanglah, pasti kamu merindukan
keluargamu.
Raden Inu : “ Begini saja nek, nenek ikut saja tinggal bersama kami karena nenek
sudah berjasa menolong Kirana.”
Nenek : Tapi maaf raden... bagaimana dengan rumah
saya ini? Sudah pergi
sajalah... nenek sudah senang melihat Kirana telah bertemu kembali
dengan kau Raden.
sajalah... nenek sudah senang melihat Kirana telah bertemu kembali
dengan kau Raden.
Raden : Tenang saja nek, semua keperluan nenek
akan kami tanggung.
Nenek : Baiklah raden terima kasih, jika demikian
nenek akan ikut bersama
kalian.
kalian.
Saat mereka hendak kembali ke
Istana, datanglah Dewi Sekar dan Galuh Ajeng ke Rumah nenek untuk memastikan
bahwa Candra Kirana tidak akan bisa bertemu dengan Raden Inu. Namun, mereka
sangat kaget karena ternyata Raden Inu telah menemukan Candra Kirana lebih
dahulu dan akhirnya rencana mereka terbongkar.
Galuh : Kirana... kirana..... keluar kau ! kalau
kau tidak keluar aku akan
mendobrak pintu ini ! ( masuk dan melihat dengan wajah benci ) Oh... ternyata seorang raden telah bertemu dengan permaisurinya? Hebat... (tepuk tangan)
mendobrak pintu ini ! ( masuk dan melihat dengan wajah benci ) Oh... ternyata seorang raden telah bertemu dengan permaisurinya? Hebat... (tepuk tangan)
RadenInu : Mengapa kau ada di sini? (curiga) Apa kalian
mengikutiku ?
hem.. aku tahu kalian berdua kan yang sengaja melakukan semua ini
kepada Kirana agar dia tidak dapat bertunangan dengan ku ! hah
benar?..
hem.. aku tahu kalian berdua kan yang sengaja melakukan semua ini
kepada Kirana agar dia tidak dapat bertunangan dengan ku ! hah
benar?..
Galuh : Terserah kau mau berkata apa yang penting
bukan aku pelakunya.
Kirana : Bohong ! aku mendengar sendiri nenek sihir
itu mengatakan bahwa
kau lah yang sengaja mengutukku menjadi seekor keong !
kau lah yang sengaja mengutukku menjadi seekor keong !
Galuh : Tidak... tidak... semua itu tidak benar,
bukan aku yang melakukannya
! bukan aku, iya kan bunda ? katakan pada mereka kalau bukan aku
yang melakukannya ! bukan, bukan, bukan aku.... haha bukan
aku...........
! bukan aku, iya kan bunda ? katakan pada mereka kalau bukan aku
yang melakukannya ! bukan, bukan, bukan aku.... haha bukan
aku...........
Dewi Sekar : ha? (melirik dengan kesal) Awas kalian !
Nenek : (memberikan pesan moral) janganlah engkau
merasa iri terhadap apa
yang dimiliki seseorang karena perbuatan jahat yang kita lakukan
pasti akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.
yang dimiliki seseorang karena perbuatan jahat yang kita lakukan
pasti akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Raden Inu : terima kasih nek, atas nasihatnya. Sekarang aku
memang benar-benar
memilih pilihan yang tepat. Ayo kirana kita langsungkan rencana
pernikahan kita.
memilih pilihan yang tepat. Ayo kirana kita langsungkan rencana
pernikahan kita.
Kirana : iya Raden Inu, ayo kita langsungkan
rencana pernikahan kita. Dan
kini kita tak kan terpisahkan lagi.
kini kita tak kan terpisahkan lagi.
Selesai
Komentar
Posting Komentar