KAMERA VIDEO KELUARAN TERBARU Panasonic HDC-MDH1
Materi ini dibuat untuk pengetahuan dan keterampilan untuk
memperbaiki setiap aspek pekerjaan kamera video. Mulai dari tingkat
pemula hingga tingkat lanjutan. Hal ini juga berlaku untuk semua jenis
kamera video. Apakah bercita-cita untuk menjadi pembuat film amatir atau
seorang operator kamera video.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada dua hal mutlak yang harus dipahami yaitu:
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada dua hal mutlak yang harus dipahami yaitu:
- Akses ke kamera video. Kita harus tahu bagaimana menyalakannya, penggunaan kaset, perekaman dll. Jika kita mengalami masalah dengan fungsi-fungsi dasar, maka kita bisa melihat kembali petunjuk manual dari vendor yang memproduksi kamera tersebut.
- Kesabaran. Adalah suatu keterampilan yang membutuhkan banyak belajar dan praktek.
Kamera Video Keluaran Terbaru
KAMERA VIDEO KELUARAN TERBARU Panasonic HDC-MDH1
Kamera
baru dari Panasonic HDC-MDH1 ini merupakan keluaran terbaru dari
Panasonic dengan Features yang lebih baik dibandingkan kamera terbitan
sebelumnya MD10000. Kalau masalah output, kamera terbaru jauh lebih baik
dibandingkan dengan kamera MD10000 dengan output kualitas HD atau
kualitas DV. Beberapa keunggulan kamera ini sudah dilengkapi dengan
features lowlight yang sudah bisa bersaing dengan kamera SONY.
Dilengkapi dengan SD Memory Card Recording yang akan menghemat waktu
Anda dalam proses pemindahan gambar ke komputer.Serta batteray yang
tahan hingga 5jam dengan proses shooting normal kualitas rekam FULL HD
1920 x 1080 Sayangnya kamera Panasonic HDC-MDH1 tidak dilengkapi dengan
fasilitas miniDV untuk proses perekaman. Dengan adanya features yang
tersedia pada kamera baru tersebut Anda bisa memutuskan apakah kamera
baru tersebut cocok untuk bisnis home production yang anda jalankan saat
ini? Jawabannya : Tergantung !
Silahkan Baca Features Lengkap Kamera Panasonic HDC-MDH1
FEATURES
Shoulder-Type Design
External Stereo Microphone Included
Sub Rec. Button & Sub Zoom Lever
Manual Focus Ring
Large Eyecup
Tiltable Viewfinder
Long Life 5h 5min* Battery Included (approx.)
Built-in Zoom Microphone
Full-HD 1920 x 1080 Recording
HD/Standard Recording in AVCHD Format
Intelligent 23x Zoom
Touch Screen 2.7” LCD Monitor
35.8mm Wide-Angle*
iA (Intelligent Auto)
HYBRID O.I.S. (Optical Image Stabilizer)
O.I.S. Lock
Wind Noise Canceller
SD Memory Card Recording
Manual Functions for Creative Flexibility
Shoulder-Type Design
Stabilitas bahu-mount menembak, dikemas dalam paket mobilitas tinggi kompak. Lengkap dengan pegangan besar dan tuas zoom, ditambah cincin fokus lebar diameter halus, operasi positif.
Mikrofon Eksternal Stereo Termasuk
Menghubungkan mikrofon eksternal memungkinkan Anda merekam suara berkualitas tinggi saat Anda menembak.
Sub Rec. Button & Sub Zoom Lever
REC start / stop dan tombol zoom tuas sudah terpasang pada bagian atas genggaman tangan. Hal ini sangat berguna untuk kemudahan operasional pada saat pengambilan gambar dari sudut rendah.
Manual Focus Ring
Cincin, fokus besar mudah-terus memberikan akses, kontrol fokus yang tepat. Ini memungkinkan Anda mengambil keduanya halus, tembakan halus dan tebal, tembakan ekspresif.
Besar eyecup
Dengan menghubungi kamera pada tiga titik - yang eyecup besar, sabuk pegangan, dan pad bahu - Anda mendapatkan stabilitas menonjol dibandingkan dengan kamera konvensional "berguna ketik".
Tiltable Viewfinder
Jendela bidik miring atas dan ke bawah - untuk kenyamanan nyata ketika membuat tinggi dan tembakan sudut-sudut rendah.
Long Life 5h 5min * Baterai Termasuk (approx.)
Untuk acara panjang, hal ini memungkinkan Anda berkonsentrasi pada menembak, tanpa khawatir tentang cadangan baterai.
* Waktu perekaman yang terus menerus dalam mode SA.
Built-in Zoom Mikrofon
Sebanding dengan pengaturan zoom lensa, dua ECMS (mikrofon kondensor electret) menyesuaikan secara otomatis untuk membawa suara dan gambar bersama untuk atmosfer yang luar biasa.
Full-HD 1920 x 1080 Merekam
The MDH1 memungkinkan Anda menembak dengan kualitas gambar Full-HD. Anda dapat menangkap detail baik dari peristiwa-peristiwa penting dalam definisi tinggi dan kemudian menikmati hasil yang indah di layar HDTV besar.
Standar HD Recording / dalam format AVCHD
Standar kualitas gambar juga bisa direkam oleh kamera. Karena itu, Anda dapat memilih format optimal untuk pemutaran yang berbeda dan situasi mengedit. Dan karena ini format gambar standar adalah ukurannya dari Full-HD, kualitas gambar lebih menarik dan rinci daripada di rekaman DV konvensional.
Intelligent Zoom 23x
Intelligent Zoom, yang telah dicapai karena teknologi Resolusi Intelligent dari MDH1's image processing LSI "Crystal Engine PRO," memungkinkan tembakan tele sampai dengan 23x pembesaran. Bahkan ketika rentang zoom optik terlampaui, tembakan tele menjaga kualitas jelas mereka, citra indah HD.
Touch Screen 2.7 "LCD Monitor
pengaturan Control dibuat hanya dengan menyentuh layar LCD. Pengoperasian intuitif dan mudah, dan huruf besar mudah dibaca. Shooting dan melihat adalah sederhana dan bebas stres-bahkan untuk pemula.
35.8mm Wide-Angle *
Pengaturan sudut lebar 35.8mm pada MDH1 cocok lebih banyak orang dan lebih dari latar belakang ke dalam bingkai dari lensa konvensional 42mm **. Hal ini terutama berguna bila Anda ingin mengambil foto bersama di sebuah ruangan kecil. Untuk hasil sudut bahkan lebih luas * 25mm, tambahkan VW-4607H opsional Konversi Wide Lens.
iA (Intelligent Auto)
Indra ini fungsi kuat penembakan kondisi dan secara otomatis membuat pengaturan dan mengaktifkan fungsi yang akan memberikan hasil yang optimal.
* Fungsi yang termasuk dalam iA tidak dapat diterapkan ketika kondisi jangan panggil untuk mereka.
HYBRID OIS Blur-bebas zooming dan penembakan di pindahkan.
Intelligent Scene Selector situasi. Yang Mendeteksi dan switch mode scene.
Kontras Intelligent Control Membantu mempertahankan kontras alami.
HYBRID OIS (Optical Image Stabilizer)
Sistem hybrid menggabungkan keunggulan stabilisasi optik dan stabilisasi elektronik dalam satu. Ini membantu menangkap gambar yang indah di bawah semua kondisi dengan mendeteksi dan kompensasi untuk ketidakstabilan disebabkan oleh berbagai gerakan. Selain stabilisasi optik, memberikan koreksi elektronik lebih kuat selama pembesaran daya tinggi.
OIS Kunci
Menekan tombol OIS Lock pada monitor LCD kamera memaksimalkan s 'blur sensitivitas deteksi dan koreksi. Hal ini sangat ideal untuk aplikasi seperti menonton burung, yang panggilan untuk pembesaran di sudut tetap.
* Cukup mengaburkan terjadi ketika panning atau memiringkan kamera, karena pergerakan lensa korektif.
Angin Kebisingan pembatalan
Fungsi ini secara otomatis mendeteksi dan hanya menekan kebisingan angin, untuk memberikan suara alam dengan suasana hidup.
SD Memory Card Recording
catatan Kamera ini pada SDXC / SDHC / SD Memory Card untuk menyediakan kompatibilitas dengan aplikasi PC yang beredar dan cepat transfer data. Dibandingkan dengan * format DVC, s media ini 'data citra dapat ditransfer ke komputer sekitar setengah dari waktu ** untuk mendapatkan pekerjaan dilakukan lebih efisien.
Manual Fungsi untuk Fleksibilitas Kreatif
Biarkan bersinar kreativitas sejati Anda, dengan kekayaan kontrol manual di ujung jari Anda. Tentu saja, Anda juga dapat beralih ke modus otomatis, ideal ketika Anda butuhkan untuk memulai menembak waktu singkat.
-On-Screen Membantu Fungsi (Pola Zebra / Luminance Tingkat / Histogram)
-Penyesuaian Fokus Manual
-Manual Shutter Speed
-Manual Iris Penyesuaian
-Manual White Balance
Silahkan Baca Features Lengkap Kamera Panasonic HDC-MDH1
FEATURES
Shoulder-Type Design
External Stereo Microphone Included
Sub Rec. Button & Sub Zoom Lever
Manual Focus Ring
Large Eyecup
Tiltable Viewfinder
Long Life 5h 5min* Battery Included (approx.)
Built-in Zoom Microphone
Full-HD 1920 x 1080 Recording
HD/Standard Recording in AVCHD Format
Intelligent 23x Zoom
Touch Screen 2.7” LCD Monitor
35.8mm Wide-Angle*
iA (Intelligent Auto)
HYBRID O.I.S. (Optical Image Stabilizer)
O.I.S. Lock
Wind Noise Canceller
SD Memory Card Recording
Manual Functions for Creative Flexibility
Shoulder-Type Design
Stabilitas bahu-mount menembak, dikemas dalam paket mobilitas tinggi kompak. Lengkap dengan pegangan besar dan tuas zoom, ditambah cincin fokus lebar diameter halus, operasi positif.
Mikrofon Eksternal Stereo Termasuk
Menghubungkan mikrofon eksternal memungkinkan Anda merekam suara berkualitas tinggi saat Anda menembak.
Sub Rec. Button & Sub Zoom Lever
REC start / stop dan tombol zoom tuas sudah terpasang pada bagian atas genggaman tangan. Hal ini sangat berguna untuk kemudahan operasional pada saat pengambilan gambar dari sudut rendah.
Manual Focus Ring
Cincin, fokus besar mudah-terus memberikan akses, kontrol fokus yang tepat. Ini memungkinkan Anda mengambil keduanya halus, tembakan halus dan tebal, tembakan ekspresif.
Besar eyecup
Dengan menghubungi kamera pada tiga titik - yang eyecup besar, sabuk pegangan, dan pad bahu - Anda mendapatkan stabilitas menonjol dibandingkan dengan kamera konvensional "berguna ketik".
Tiltable Viewfinder
Jendela bidik miring atas dan ke bawah - untuk kenyamanan nyata ketika membuat tinggi dan tembakan sudut-sudut rendah.
Long Life 5h 5min * Baterai Termasuk (approx.)
Untuk acara panjang, hal ini memungkinkan Anda berkonsentrasi pada menembak, tanpa khawatir tentang cadangan baterai.
* Waktu perekaman yang terus menerus dalam mode SA.
Built-in Zoom Mikrofon
Sebanding dengan pengaturan zoom lensa, dua ECMS (mikrofon kondensor electret) menyesuaikan secara otomatis untuk membawa suara dan gambar bersama untuk atmosfer yang luar biasa.
Full-HD 1920 x 1080 Merekam
The MDH1 memungkinkan Anda menembak dengan kualitas gambar Full-HD. Anda dapat menangkap detail baik dari peristiwa-peristiwa penting dalam definisi tinggi dan kemudian menikmati hasil yang indah di layar HDTV besar.
Standar HD Recording / dalam format AVCHD
Standar kualitas gambar juga bisa direkam oleh kamera. Karena itu, Anda dapat memilih format optimal untuk pemutaran yang berbeda dan situasi mengedit. Dan karena ini format gambar standar adalah ukurannya dari Full-HD, kualitas gambar lebih menarik dan rinci daripada di rekaman DV konvensional.
Intelligent Zoom 23x
Intelligent Zoom, yang telah dicapai karena teknologi Resolusi Intelligent dari MDH1's image processing LSI "Crystal Engine PRO," memungkinkan tembakan tele sampai dengan 23x pembesaran. Bahkan ketika rentang zoom optik terlampaui, tembakan tele menjaga kualitas jelas mereka, citra indah HD.
Touch Screen 2.7 "LCD Monitor
pengaturan Control dibuat hanya dengan menyentuh layar LCD. Pengoperasian intuitif dan mudah, dan huruf besar mudah dibaca. Shooting dan melihat adalah sederhana dan bebas stres-bahkan untuk pemula.
35.8mm Wide-Angle *
Pengaturan sudut lebar 35.8mm pada MDH1 cocok lebih banyak orang dan lebih dari latar belakang ke dalam bingkai dari lensa konvensional 42mm **. Hal ini terutama berguna bila Anda ingin mengambil foto bersama di sebuah ruangan kecil. Untuk hasil sudut bahkan lebih luas * 25mm, tambahkan VW-4607H opsional Konversi Wide Lens.
iA (Intelligent Auto)
Indra ini fungsi kuat penembakan kondisi dan secara otomatis membuat pengaturan dan mengaktifkan fungsi yang akan memberikan hasil yang optimal.
* Fungsi yang termasuk dalam iA tidak dapat diterapkan ketika kondisi jangan panggil untuk mereka.
HYBRID OIS Blur-bebas zooming dan penembakan di pindahkan.
Intelligent Scene Selector situasi. Yang Mendeteksi dan switch mode scene.
Kontras Intelligent Control Membantu mempertahankan kontras alami.
HYBRID OIS (Optical Image Stabilizer)
Sistem hybrid menggabungkan keunggulan stabilisasi optik dan stabilisasi elektronik dalam satu. Ini membantu menangkap gambar yang indah di bawah semua kondisi dengan mendeteksi dan kompensasi untuk ketidakstabilan disebabkan oleh berbagai gerakan. Selain stabilisasi optik, memberikan koreksi elektronik lebih kuat selama pembesaran daya tinggi.
OIS Kunci
Menekan tombol OIS Lock pada monitor LCD kamera memaksimalkan s 'blur sensitivitas deteksi dan koreksi. Hal ini sangat ideal untuk aplikasi seperti menonton burung, yang panggilan untuk pembesaran di sudut tetap.
* Cukup mengaburkan terjadi ketika panning atau memiringkan kamera, karena pergerakan lensa korektif.
Angin Kebisingan pembatalan
Fungsi ini secara otomatis mendeteksi dan hanya menekan kebisingan angin, untuk memberikan suara alam dengan suasana hidup.
SD Memory Card Recording
catatan Kamera ini pada SDXC / SDHC / SD Memory Card untuk menyediakan kompatibilitas dengan aplikasi PC yang beredar dan cepat transfer data. Dibandingkan dengan * format DVC, s media ini 'data citra dapat ditransfer ke komputer sekitar setengah dari waktu ** untuk mendapatkan pekerjaan dilakukan lebih efisien.
Manual Fungsi untuk Fleksibilitas Kreatif
Biarkan bersinar kreativitas sejati Anda, dengan kekayaan kontrol manual di ujung jari Anda. Tentu saja, Anda juga dapat beralih ke modus otomatis, ideal ketika Anda butuhkan untuk memulai menembak waktu singkat.
-On-Screen Membantu Fungsi (Pola Zebra / Luminance Tingkat / Histogram)
-Penyesuaian Fokus Manual
-Manual Shutter Speed
-Manual Iris Penyesuaian
-Manual White Balance
Pengertian Kamera Video
Kamera Video adalah kamera elektronik yang digunakan untuk menangkap
gambar dan merubahnya ke dalam format gelombang video atau Kamera video
adalah perangkat kamera yang digunakan untuk mengabil gambar bergerak
dan menyimpannya pada media tertentu, dimana kemudian akan dilakukan
proses pengolahan. Berbeda dengan format film, kamera video ditujukan
untuk dunia penyiaran televisi karena prosesnya yang lebih cepat
ketimbang film yang harus melalui banyak proses dahulu sebelum dapat
dilihat hasilnya. Kamera video termasuk salah satu produk teknologi
digital,sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang
memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar
dan mengubah ke mode digital elektrolis.
Menurut Wikipedia kamera video pertama ditemukan oleh John Logie Baird dalam perusahaan Nipkow Disk dan digunakan untuk proyek pengembangan dan percobaan pada BBC Corporation. Konsep kerjanya merupakan kebalikan dari proses kerja televisi CRT, dimana sinyal video diproyeksikan ke kaca yang kemudian dengan kecepatan tinggi menjadi sebuah gambar. Kamera video pada awalnya juga memiliki cara kerja yang sama. Dengan sebuah tabung cahaya, gambar ditangkap dan diterjemahkan menjadi gelombang video yang prinsip kerjanya sama dengan televisi.
Cara kerja kamera video
1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel
4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
6. Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera.
Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
Performa video kamera (camcoder) dilihat dari :
1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2. Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni
3. White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
4. Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya
5. Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya
6. Kompresi kontra kerugian = Perbedaan antara rekaman dengan aslinya
7. Kualitas gambar dalam uji ketahanan.
Macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar adalah :
1. ELS ( Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang
2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
3. MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama
5. MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise.
6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala
7. BCU ( Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya
8. ECU ( Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya.
Gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan gambar adalah :
1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya
Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)
2. Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya
Tilt up : mendongak ke atas
Tilt down : mendongak ke bawah
3. Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek
Dolly in : mendekati subyek
Dolly out : menjauhi subyek
4. Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.
Pedestal up : kamera dinaikan
Pedestal down : kamera diturunkan
5. Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.
Crab left (bergerak ke kiri)
Crab right ( bergerak ke kanan)
6. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya
7. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya
Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot.
Peran penting kameramen dalam produksi program televisi / film adalah
1. Membantu sutradara dalam upaya penerjemahan dari bahasa tulisan ke bahasa visual.
2. Membantu menciptakan kesan-kesan tertentu sesuai tuntutan cerita.
3. Men-shoot pertandingan dari awal sampai akhir.
4. Mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian
divisualisasikan oleh pemain –pemain yang melakukan adegan – adegan.
5.Membantu mengambil angle berita yang terbaik untuk bisa disajikan sebagai suatu acara,
Baik untuk acara hiburan ataupun acara – acara serius.
Menurut Wikipedia kamera video pertama ditemukan oleh John Logie Baird dalam perusahaan Nipkow Disk dan digunakan untuk proyek pengembangan dan percobaan pada BBC Corporation. Konsep kerjanya merupakan kebalikan dari proses kerja televisi CRT, dimana sinyal video diproyeksikan ke kaca yang kemudian dengan kecepatan tinggi menjadi sebuah gambar. Kamera video pada awalnya juga memiliki cara kerja yang sama. Dengan sebuah tabung cahaya, gambar ditangkap dan diterjemahkan menjadi gelombang video yang prinsip kerjanya sama dengan televisi.
Cara kerja kamera video
1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel
4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
6. Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera.
Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
Performa video kamera (camcoder) dilihat dari :
1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2. Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni
3. White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
4. Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya
5. Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya
6. Kompresi kontra kerugian = Perbedaan antara rekaman dengan aslinya
7. Kualitas gambar dalam uji ketahanan.
Macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar adalah :
1. ELS ( Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang
2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
3. MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama
5. MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise.
6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala
7. BCU ( Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya
8. ECU ( Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya.
Gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan gambar adalah :
1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya
Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)
2. Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya
Tilt up : mendongak ke atas
Tilt down : mendongak ke bawah
3. Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek
Dolly in : mendekati subyek
Dolly out : menjauhi subyek
4. Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.
Pedestal up : kamera dinaikan
Pedestal down : kamera diturunkan
5. Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.
Crab left (bergerak ke kiri)
Crab right ( bergerak ke kanan)
6. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya
7. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya
Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot.
Peran penting kameramen dalam produksi program televisi / film adalah
1. Membantu sutradara dalam upaya penerjemahan dari bahasa tulisan ke bahasa visual.
2. Membantu menciptakan kesan-kesan tertentu sesuai tuntutan cerita.
3. Men-shoot pertandingan dari awal sampai akhir.
4. Mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian
divisualisasikan oleh pemain –pemain yang melakukan adegan – adegan.
5.Membantu mengambil angle berita yang terbaik untuk bisa disajikan sebagai suatu acara,
Baik untuk acara hiburan ataupun acara – acara serius.
Pengoperasian Kamera Video
1 Cara memegang Kamera Video.
Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak mudah goyah. dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan - pada banyak kondisi gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
2. Zoom.
Hindarkan
penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa
menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya
guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar yang
terekam.
3. Suara.
Perlu diperhatikan mengenai suara. Bila
kita tidak menggunakan earphone, kamera tetap merekam suara-suara latar
yang tidak diperlukan, maka jangan mengeluarkan suara yang tak perlu
atau berbicara ketika sedang merekam.
4. Peraturan 10 detik.
Peraturan
penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lamadam
hindarkan pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam
satu kondisi sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film
untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk
tetap menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10
detik ini terasa lama.
5.
Panning (mengambil gambar bergerak secara horizontal) dan tilting
(mengambil gambar bergerak secara vertikal) sebaiknya digunakan
secukupnya saja bila ingin mendapatkan gambar dasar dengan berpindah
posisi gambar, atau bila kita sudah berpengalaman sebagai operator film.
Bila kita memutuskan untuk melakukan panning, gerakkanlah kamera
sehalus yang kita bisa. Ingat selalu aturan10 detik untuk setiap gambar
diam/statis pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning.
Selalu lebih baik mengambil banyak gambar statis, dan ingat juga bahwa
nantinya gambar yang kita ambil akan diedit kembali oleh editor.
Penggunaan panning sebaiknya jangan terlalu lama (antara3-5 detik).
6. Fokus,
Exposure
and White Balance (keseimbangan warna) . Periksa selalu fokus dan
exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat fokuskan selalu pada
jarak ideal ke objek yang kita inginkan untuk direkam dan ketika kita
melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus - bila kita melakukan zoom
pada objek terdekat terlebih dahulu lalu kita zoom pada objek lain di
kejauhan (contohnya hewan di kejauhan) maka akan membuat gambar sama
sekali tidak fokus. Adanya perbedaan antara objek yang samar dan objek
utama yang jelas adalah sangat penting. Bahkan objek yang hanya sedikit
tidak fokus akan membuat film menjadi tidak berguna. Periksa selalu
exposure dan cobalah merekam pada objek yang sama dengan cara manual dan
otomatis untuk memastikan kita mendapatkan gambar terbaik yang kita
inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini menjadi
tidak perlu lagi untuk dilakukan .
7. Tanggal dan Waktu.
Jangan
pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam,
ini akan membuat film sama sekali tidak dapat digunakan . Penulisan
tanggal dan waktu pada layar film tidak membuktikan bahwa film ini
diambil pada saat yang tertulis dilayar, karena bisa saja yang tertulis
tanggal 5 November 1950-tidak menjamin pengambilan film tersebut pada
tahun 1950, bisa saja setiap orang merubah tanggal dan waktu tersebut.
Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita pada awal pengambilan
gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi dan negara
dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam secara
permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah
penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana
persisnya sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS
untuk menunjukkan lokasi kita berada, selalu rekam dengan film
pembacaannya dan juga rekam latar belakangnya. Tidak seperti tanda
tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan bukti.
8. Cutaways (gambar pengisi).
Bila
kita merekam sebuah obyek, kegiatan ataupun wawancara kita perlu selalu
mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah
wawancara kita perlu untuk merekam juga kantor orang yang kita
wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan
bagi film wawancara kita. Kita lihat contoh lain, bila kita membuat film
tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan dimana mereka
tinggal dan kebakaran hutan yang merusakan habitatnya. Ini akan membuat
sebuah film lebih informatif.
Beberapa angle berikut ini mungkin dapat menginspirasi Anda
- Dutch angle, pengambilan gambar miring. Biasanya digunakan untuk menggambarkan ketidakstabilan emosi.
- Worm angle / mata cacing, kamera persis diletakkan diatas tanah
- Crazy angle, kamera bergerak tidak beraturan
- Change focus, mengubah fokus dari satu obyek ke obyek lain dalam satu frame.
- Circle / circular track, kamera mengitari obyek
- Side shot, kamera merekam dari samping dan mengikuti obyek yang berjalan.
- Extreme top shot, kamera mengambil tepat diatas obyek (900).
- High angle, pengambilan gambar dari atas obyek.
- Eye level, pengambailan gambar sejajar dengan mata.
- Low angle, pengambilan gambar dari bawah obyek.
Beberapa angle berikut ini mungkin dapat menginspirasi Anda
- Dutch angle, pengambilan gambar miring. Biasanya digunakan untuk menggambarkan ketidakstabilan emosi.
- Worm angle / mata cacing, kamera persis diletakkan diatas tanah
- Crazy angle, kamera bergerak tidak beraturan
- Change focus, mengubah fokus dari satu obyek ke obyek lain dalam satu frame.
- Circle / circular track, kamera mengitari obyek
- Side shot, kamera merekam dari samping dan mengikuti obyek yang berjalan.
- Extreme top shot, kamera mengambil tepat diatas obyek (900).
- High angle, pengambilan gambar dari atas obyek.
- Eye level, pengambailan gambar sejajar dengan mata.
- Low angle, pengambilan gambar dari bawah obyek.
DISTRIBUTOR TERPERCAYA NO TIPU-TIPU
BalasHapusBARANG DI JAMIN ASLI /ORIGINAL
NIKON
Nikon D3200 – Lensa Kit 18-55mm – 24.2 MP adalah RP 2.265.000 Fitur di dalamnya 24.2 Megapiksel,3″ TFT LCD,Lensa 18-55mm,Kualitas Video Full HD,Active D-Lighting
Nikon D5200 Lensa Kit 18-55mm – 24.1 MP adalah RP 2.485.000 fitur di dalamnya 24.1 MP Kamera,3” Layar Vari-Angle,Lensa Kit 18-55 mm,Wireless Adapter,Video 1080p Full HD
Nikon D5100 Lensa Kit 18-55mm – 16.2 MP adalah RP 3.250.000 fitur didalamnya 16.2 MP Kamera, 3″ LCD, Lensa Kit ED II 18-55mm
Nikon D800 Body Only – 36.3 MP adalah RP 4.500.000 fitur di dalamnya 36.3 MP Kamera, 3.2” LCD
Nikon D3100 Lensa Kit ED II 18-55 mm – 14.2 MP adalah RP 2.165.000 fitur di dalamnya 14.2 Kamera, 3″TFT LCD, Lensa Kit ED II 18-55mm
Nikon D90 Lensa Kit 18-105 mm – 12.3 MP adalah RP 4.050.000 fitur di dalamnya 12.3 MP, 3″ LCD, Lensa Kit 18-105mm
CANON
EOS 1100D Kit APS-C Digital SLR, 12.2 Megapixel, LiveView, 2.7″ TFT LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
Rp 1,990,000
EOS 1DX Body Full Frame Digital SLR, 18.1 Megapixel, LiveView, Full HD, CF Card Slot, 3.2″ TFT color liquid-crystal monitor, CMOS Sensor, Body Only
Rp 9,590,000
EOS 5D Mark II Kit Full Frame Digital SLR, 21.1 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0″ TFT LCD, include EF 24-105mm f/4L IS USM
Rp 4.999,000
EOS 5D Mark III Body Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2″ TFT Color LCD
Rp 5,465,000
EOS 5D Mark III KIT Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2″ TFT Color LCD, Include EF 24-105L IS USM
Rp.4.9990.000
EOS 600D Kit1 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0″ TFT LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS
Rp 3,15 9,000
EOS 600D Kit2 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0″ TFT LCD, with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS
Rp 2,559,000
EOS 60D Kit1 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0″ TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
Rp 3,550,000
EOS 60D Kit2 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0″ TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS
Rp 4,300,000
EOS 60D Kit3 APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0″ TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-200mm f/3.5-5.6 ISRp
4,540,000
EOS 650D Kit1 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0″ Vari-Angle Touchscreen LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS
Rp 2,900,000
EOS 650D Kit2 APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC/SDXC Card Slot, 3.0″ Vari-Angle Touchscreen LCD with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS
Rp 2,720,000.
EOS 7D Kit2 APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0″ TFT LCD, include EF-S 15-85mm f/3.5-5.6 IS.
Rp 4,365,000
JL.Kh.Hasyim Ashari No.125 Sentral Jakarta 10150
Minat HUB/SMS:
HP:085328222842
PIN BB:2B373ADE
Cara pemesanan online
Nama:
Alamat:
Kota tujuang:
Tipe brng
Jumla brng:
Kode pos:
Hp yg slaku aktif:
Di Kirim Ke:085328222842 PIN BB:2B373ADE
Barang baru apa 2nd bos??
BalasHapusBarang baru apa 2nd bos??
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus